Angkutan Barang
Angkutan barang memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem transportasi dalam menunjang pertumbuhan perekonomian suatu negara. berdasarkan definisi dari transportasi yang menyatakan bahwa transportasi merupakan perpindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga angkutan barang memiliki kaitan yang sangat erat dengan transportasi. peranan transportasi barang berdasarkan pada teori transportasi klasik dan modern, angkutan barang tidak hanya dipandang sebagai perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain, transportasi barang juga menghubungkan wilayah secara spasial dengan membangun jaringan ekonomi yang sdaling terhubung antara wilayah.
Teori interaksi spasial menyatakan bahwa pergerakan transportasi barang merupakan dampak dari perbedaan potensi daerah yang produksi dan menkonsumsi sehingga membutuhkan distribusi logistik (Rodrigue, Comtois & Slack, 2016). semakin tinggi konsumsi suatu wilayah maka hal ini akan berbanding lurus dengan volume produksi di suatu wilayah sehingga membutuhkan intensitas pengangkutan barang yang cukup tinggi pula. Prinsip Least Cost Location menyatakan bahwa pentingnya penekanan efisiensi biaya ngkutan dalam menuju pusat industri dan pusat distribusi (Webesr, 1929).
Dalam teori Supply Chain Management dalam transportasi terdapat penekanan yang sama terhadap efisiensi angkutan barang yang sangat berpengaruh pada rantai pasok dimana yang menentukan hal tersebut adalah keandalan, kecepatan dan fleksibilitas dalam angkutan barang sebagai penentu dalam efisiensi logistik (Christopher, 2011).
Konsep Perencanaan Multimoda transportasi muncul sebagai suatu solusi terbaik dalam meningkatkan efisiensi angkutan barang yang terintegrasi dengan angkutan darat, laut maupun udara yang sesuai dengan karakteristik barang dan kondisi geografis wilayah (Button, 2010). dalam konsep perencanaan maupun pengembangan suatu wilayah, integrasi antar moda transportasi memberikan suatu solusi dalam mengatasi kemacetan yang sangat berpotensi terjadi terutama dalam pengangkutan barang yang lebih banyak melibatkan angkutan darat dalam kapasitas besar.
Sumber:
- Rodrigue, J.-P., Comtois, C., & Slack, B. (2016). The Geography of Transport Systems (4th ed.). Routledge.
- Weber, A. (1929). Theory of the Location of Industries. University of Chicago Press.
- Christopher, M. (2011). Logistics & Supply Chain Management (4th ed.). Pearson Education.
- Button, K. (2010). Transport Economics (3rd ed.). Edward Elgar Publishing.
Posting Komentar untuk "Angkutan Barang"